GLOSARIUM SEJARAH KELAS XI "PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA"
1.
Abangan,
sebutan
untuk golongan penduduk Jawa Muslim
yang mempraktikkan Islam dalam versi yang lebih sinkretis
bila dibandingkan dengan golongan santri
yang lebih ortodoks.
2.
Ade
Allopiloping Bicaranna Pabbahie, kitab hukum
perniagaan milik kerajaan Makassar.
3.
Adipati,
sebuah gelar kebangsawanan untuk orang yang
menjabat sebagai kepala wilayah yang tunduk/bawahan dalam struktur pemerintahan
kerajaan di Nusantara, seperti di Jawa
dan Kalimantan.
4.
Agama, ajaran/sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya.
5.
Akikah,
berarti memutus dan melubangi, dan ada yang
mengatakan bahwa akikah adalah nama bagi hewan yang disembelih, dinamakan
demikian karena lehernya dipotong, dan dikatakan juga bahwa akikah merupakan
rambut yang dibawa si bayi ketika lahir.
6.
Akulturasi,
suatu proses sosial
yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing, kebudayaan asing itu
lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
7.
Anak jaba, masyarakat
umum atau masyarakat yang tinggal di luar puri (istana raja).
8.
Animisme, kepercayaan
terhadap roh-roh yang mendiami semua benda.
9.
Arkeologi, ilmu yang
mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui kajian sistematis atas data
bendawi yang ditinggalkan.
10. Asimilasi, perpaduan antara
dua kebudayaan yang memunculkan kebudayaan yang khas, perkembangan dari proses
akulturasi.
11. Aswamedha, upacara
pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan dari kerajaan
Kutai.
12. Ayam Jantan dari Timur,
julukan yang
diberikan kepada Sultan Hasanuddin.
14. Benteng Santo Paulo,
benteng yang
didirikan di Maluku oleh portugis untuk memperkuat kedudukannya melakukan
politik monopoli.
15. Bhumi Mataram, merupakan
pusat dari kerajaan Mataram Hindu Dinasti Sanjaya.
16. Bhumi Sambhara Budhara, berarti raja gunung
dan sama artinya dengan Syailendra.
17. Budaya, hasil dari
akal dan budi manusia dalam merespons lingkungan dan sekitarnya.
18. Bustanussalatin, kitab sejarah
Aceh yang memuat silsilah raja-raja dan tradisi rakyat Aceh.
19. Calon Arang, kitab ceritera
yang mengisahkan peperangan antara raja Airlangga dengan Raja Putri Indirah
dari daerah selatan.
20. Candi, bangunan yang
didirikan umat Buddha dan Hindu sebagai tempat penyimpanan abu jenazah raja
sekaligus sebagai tempat penghormatan terhadap para dewa.
21. Daerah Serambi Mekkah, Sistem
kehidupan sosial masyarakat Samudra Pasai atau Aceh memili banyak persamaan
dengan daerah-daerah Arab.
22. Dakwah, penyiaran
agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat.
23. Dinamisme, kepercayaan
bahw segala sesuatu memiliki kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau
kegagalan seseorang.
24. Dinasti, keturunan
raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dari satu keluarga.
25. Ekspedisi Pamalayu, perluasan
kekuasaan yang dilakukan kerajaan Singasari ke Kerajaan Melayu.
26.
Fikih, salah satu
bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum
yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi,
bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.
27.
Hadits,
perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan dan
persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan
landasan syariat Islam.
28. Halal bi halal, tradisi saling
memaafkan pada hari raya Idul Fitri bagi umat Islam.
29. Hijriyah, tarikh atau sistem kalender yang dipakai umat muslim, yang dimulai sejak
Nabi beserta pengikutnya pindah (bahasa Arabnya: hijrah) dari Mekah ke Madinah
yang terjadi pada awal abad ke- 7 Masehi.
30.
Hikayat, salah satu
bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu
yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng.
31. Ijtihad, sebuah
usaha yang sungguh-sungguh, berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu
perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun hadis dengan syarat
menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang.
32.
Imperialisme, sebuah
kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan
atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang.
33. Islam,
artinya "berserah
diri kepada Tuhan"
adalah agama
yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah
SWT.
34. Islamisasi, proses
perkenalan dan penyebaran Islam di suatu tempat, bisa dilakukan secara damai
atau kekerasan.
35. Jaka
Tingkir, pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Pajang
yang memerintah tahun 1549-1582 dengan nama Hadiwijaya.
36. Jayakarta,
nama yang diberikan oleh pasukan pimpinan Fatahillah
dari Kesultanan Cirebon bagi Sunda Kelapa
setelah mengusir tentara Portugis dari pelabuhan
itu pada tahun 1527.
38. Kadipaten,
sebuah istilah yang merujuk kepada suatu
wilayah di lingkungan sebuah kerajaan,
keraton
atau kesultanan.
39. Kakawin, karya sastra
peninggalan masa Hindu-Buddha yang berisikan gubahan atau saduran dari
cerita-cerita yang aslinnya; misalnya Kakawin Mahabharata merupakan gubahan
dari epik asal India yang berjudul sama: Mahabharata.
40.
Kalamakara,
arca raksasa Kala atau masyarakat sekitar candi menyebutnya kolo yang berwajah
mirip harimau (Batara Kala ) yang menyeramkan, mata besar melotot, keluar mulut
menganga, taring terbuka, dan dua tangan siap menerkam, sedang dua makara
menghias di kepala.
41. Kaligrafi, dalam dunia
Islam, seni ini merupakan seni menulis indah, biasanya diambil dari kalimat
atau ayat Al-Quran.
42. Kasta, sistem yang
mengatur tinggi-rendahnya derajat sosial seseorang berdasarkan kedudukan
politik dan ekonomi.
43. Kejawen,
sebuah kepercayaan atau mungkin boleh
dikatakan agama
yang terutama dianut di pulau Jawa oleh suku Jawa
dan sukubangsa lainnya yang menetap di Jawa.
44. Kerajaan, bentuk
pemerintahan yang dikepalai oleh seorang raja.
45. Keraton, tempat raja
dan keturunannya hidup dan tinggal.
46. Kesultanan Malaka, sebuah
Kerajaan Melayu yang pernah
berdiri di Malaka,
Malaysia.
Kerajaan ini didirikan oleh Parameswara,
kemudian mencapai puncak kejayaan di abad ke 15 dengan menguasai jalur
pelayaran Selat Malaka, sebelum
ditaklukan oleh Portugal tahun 1511.
47. Kesultanan Yogyakarta, lebih dikenal degan Ngayogyakarta Hadinigrat dengan Mangkubumi sebagai
rajanya, bergelar Sultan Hamengkubuwono I.
48. Khawarij, semula kaum
pengikut Ali bin Abi Thalib, namun kemudian membelot karena Ali berdamai dengan
Muawiyah; bahkan orang-orang Khawarij-lah yang kemudian membunuh Husein bin
Ali.
49. Kidung Sundayana, merupakan
kitab yang menceritakan tentang kekalahan pasukan Pajajaran dalam pertempuran
di Bubat (Majapahit) dan tewasnya Rja Sri Baduga Maharaja beserta putrinya.
50. Kitab Varinirvana, kitab agama
Buddha yang mengisahkan tentang pembukaan jenazah sang Buddha.
51. Lebaran, hari raya umat
Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal Hijriah setelah selesai menjalankan
ibadah puasa selama sebelum (Idul Fitri); Lebaran Haji: hari raya Idul Adha.
52. Ligor, pendirian
Ibukota baru dari kerajaan Sriwijaya dengan tujuan untuk dapat mengawasi dari
dekat kegiatan pelayaran perdagangan yang melalui Selat Malaka.
53. Lubdhaka, ceritera yang
mengandung pelajaran moral, bahwa tinggi rendahnya kedudukan seseorang tidak
ditentukan berdasarkan kedudukannya, tetapi padda tingkah lakunya.
54. Malaka,
perkampungan yang
dibangun oleh paramisora bersama para pengikutnya dan dibantu oleh para petani
dan nelayan setempat.
55. Mangkunegara,
nama wisuda
bagi raja-raja yang memimpin Praja Kadipaten Mangkunegaran
sejak berdiri hingga sekarang.
56. Masjid, tempat utama
beribadah umat Islam seperi shalat, zikir, berdiskusi, ceramah.
57.
Mazhab, metode
yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang
menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya,
bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.
58.
Memolo, hiasan
atap mesjid yang terbuat dari bahan liat.
59.
Mihrab,
bagian dari bangunan masjid
atau mushalla
yang biasanya digunakan sebagai tempat imam
memimpin salat
berjamaah.
60. Mimbar, panggung kecil
tempat berkhotbah.
61. Mpu sindok, raja Mataram
yang memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
62.
Mubaligh, orang yang
menyiarkan atau menyampaikan ajaran agama Islam.
63. Mufti, semacam
penasehat sultan dinasti Islam dalam menentukan kebijakan pemerintahan.
64.
Musafir, orang yang
bepergian atau orang yang dalam perjalanan.
65. Ortodoks, berpegang
teguh pada aturan dan ajaran resmi, misalnya dalam agama.
66. Pakuan,
ibukota Kerajaan Sunda Galuh yang
pernah berdiri pada tahun 1030-1579 M di wilayah barat pulau Jawa.
67. Pan Islamisme, penjelmaan
modern dari ajaran tradisional Islam mengenai persatuan antarumat Islam (al
wahdah al-Islamiyyah atau al-ittihad al-Islamiyyah).
68. Pangeran Sabrang Lor, gelar Dipati
Unus karena pernah melakukan serangan ke arah utara yaitu ke Semenanjung Malaka dalam upaya untuk
mengusir bangsa Portugis dari Malaka.
69. Pegon, aksara Arab
yang dipergunakan untuk menulis bahasa Jawa atau Melayu Kuno.
70. Perang Paregreg, perang saudara
yang terjadi di kerajaan Majapahit antara 1401-1406 karena Wirabhumi tidak puas
terhadap pengangkatan Suhita sebagai ratu di Majapahit.
71. Perjanjian Bongaya, perjanjian
yang terjadi antara kerajaan Makassar dengan pihak Belanda setelah kekalahannya
di dalam perang Makassar.
72. Perjanjian Giyanti,
kesepakatan antara VOC, pihak Mataram
(diwakili oleh Sunan Pakubuwana III), dan
kelompok Pangeran Mangkubumi.
73. Perjanjian Salatiga, perjanjian
bersejarah yang ditandatangani pada tanggal 17 Maret
1757
di Salatiga.
Perjanjian ini adalah penyelesaian dari serentetan pecahnya konflik perebutan
kekuasaan yang mengakhiri Kesultanan Mataram.
74. Perjanjian Saragosa,
yaitu perjanjian
yang menyatakan bahwa bangsa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan pindah ke
Filipina, sedangkan Portugis tetap menguasai daerah-daerah di Maluku.
75. Perkawinan Politik, sistem
perkawinan seperti ini biasanya dilakukan oleh kalangan raja yang ingin
menguasai wilayah kerajaan lainnya tanpa melalui peperangan.
77. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, pendiri kerajaan
Mataram Hindu dan juga sebagai pendiri dinasti Sanjaya.
78. Rakryan I Hino, merupakan
pejabat tertinggi kerajaan di bawah Raja.
79. Ratu Angabhaya, pemerintahan
dua orang raja di Kerajaan Singasari yaotu Wisnuwardhana dan Narasinghamurti.
80. Relief, seni pahat
pada dinding candi yang terbuat dari batu yang melukisan cerita atau kisah yang
diambil dari kitab-kitab suci maupun sastra.
81. Rumah Bari, museum yang
terletak di Kota Palembang sebagai tempat penyimpanan peninggalan-peninggalan
dari kerajaan Sriwijaya yang berhasil ditemukan di sekitar Sungai Musi.
83. Sastro
Gending, kitab karya
sastra karangan Sultan Agung (Raja Mataram Islam)
84. Sekaten, upacara
memperingati hari Maulud Nabi yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal, yakni
hari kelahiran Nabi Muhammad, dilaksanakan terutama di Yogyakarta, Surakarta di
Jawa Tengah.
85. Silaturahmi, tradisi saling
mengunjungi atau berkunjung kepada saudara, kerabat, atau sahabat agar hubungan
kekeluargaan, kekerabatan, dan persahabatan tak terputus.
86. Silsilah, asal-usul keluarga
berupa bagan; catatan yang menggambarkan hubungan keluarga sampai beberapa
generasi.
87.
Sinkretisme,
suatu proses perpaduan dari beberapa
paham-paham atau aliran-aliran agama atau kepercayaan.
88. Soko Tatal, tiang utama dari Masjid Demak yang didirikan oleh
Sunan Kalijaga sebagai pemimpin pendirian Masjid Tersebut.
89.
Sufi,
istilah untuk mereka yang mendalami ilmu tasawwuf,
yaitu ilmu yang mendalami ketakwaan kepada Allah swt.
90. Sultan,
istilah dalam bahasa Arab
yang berarti "raja", "penguasa", "keterangan"
atau "dalil". Sultan kemudian dijadikan sebutan untuk seorang raja
atau pemimpin Muslim, yang memiliki suatu wilayah
kedaulatan penuh yang disebut Kesultanan.
91. Suluk, ajaran tentang
ilmu spiritual yang berisi syair-syair mistik yang ditulis dalam bentuk
macapatan; jalan untuk mencapai makrifat dalam ilmu tasawuf atau sufi.
92. Sunan, berasal dari
kata susuhunan, yang artinya yang dipertuan, istilah ini bisa mengacu kepada
sultan, anak raja, kerabat, raja, dan pemimpin spiritual, misalnya para Wali di
Jawa.
93. Suni, Salah satu
aliran besar dalam Islam yang melanjutkan tradisi kepemimpinan Muawiyah atau
Bani Umayyah.
94. Syahadat,
asas dan dasar dari lima rukun Islam
dan merupakan ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam.
95. Syiah, Salah satu
aliran dalam Islam yang mempertahankan klaim bahwa yang harus memimpin umat
adalah keturunan Ali bin Abi Thalib dari Fatimah, puteri Rasulullah Muhammad.
96.
Tabuik,
perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura,
gugurnya Imam Husain, cucu Muhammad,
yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau
di daerah pantai Sumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman.
97. Tahlilan,
adalah ritual/upacara selamatan
yang dilakukan sebagian umat Islam, kebanyakan di Indonesia dan
kemungkinan di Malaysia, untuk memperingati dan mendoakan orang yang telah
meninggal.
98. Takhta, kursi
duduk resmi bagi seorang penguasa
untuk menjalankan fungsi seremonial maupun negara.
99. Tan Amukti
Palapa, sumpah palapa
yang diucapkan oleh Gajah Mada di dalam Mencita-citakan persatuan Nusantara
dibawah Panji kerajaan Majapahit.
100.
Tantrayana, salah satu aliran dari agama Buddha.
101.
Tasawwuf,
ilmu untuk mengetahui bagaimana cara
menyucikan jiwa, menjernihkan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk
memporoleh kebahagian yang abadi.
102.
Teuku, golongan bangsawan Aceh yang memegang kekuasaan dalam pemerintahan sipil.
103.
Teungku, golongan ulama Aceh yang sangat besar peranannnya di dalam perkembangan
masyarakat Aceh.
104.
The Spice Island, julukan yang diberikan kepada kepulauan Maluku karena sebagai penghasil
rempah-rempah terbesar di dunia.
105.
Ulama, pemuka agama
atau pemimpin agama yang bertugas untuk mengayomi, membina dan membimbing umat Islam
baik dalam masalah-masalah agama maupum masalah sehari-hari yang diperlukan
baik dari sisi keagamaan maupun sosial kemasyarakatan.
106.
Uli
lima, persekutuan lima
bersaudara dengan wilayahnya mencakup pulau-pulau Ternate, Obi, Bacan, Seram,
dan Ambon.
107.
Uli
Siwa, berarti persekutuan Sembilan beraudara dengan wilayahnya mencakup
pulau-pulau Makayan, Jahilolo atau Halmahera, dan pulau-pulau diantara daerah
itu sampai dengan irian barat.
108.
Upacara Grebeg, upacara yang bersumber pada pemujaan roh nenek moyang berupa kenduri
gunungan. Upacara ini merupakan tradisi masyarakat sejak zaman kekuasaan
Kerajaan Majapahit.
109.
Vaprakecwara, sebuah lapangan luas tempat untuk melakukan pemujaan.
110.
Vasal,
seseorang yang menjalin hubungan dengan monarki
yang berkuasa, biasanya dalam bentuk dukungan militer, perlindungan bersama
atau pemberian upeti, dan menerima jaminan dan imbalan tertentu sebagai
gantinya.
111.
Walisanga, penyebar
agama Islam
di tanah Jawa
pada abad ke 14 yang tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa,
yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah,
dan Cirebon di Jawa Barat.
112.
Waliullah, orang yang dikasihi Allah.
113.
Wangsa, keturunan raja; keluarga raja.
114.
Wiragrama, golongan saudagar laki-laki.
115.
Wiragrami, golongan saudagar perempuan.
116.
Wong Majapahit, sekelompok orang atau masyarakat yang berasal dari kerajaan Majapahit dan
hidup menetap di pulau Bali.
117.
Yupa, merupakan tugu batu tempat mengikat kurban. Tugu batu yang diisi tulisan
itu kemudian dikenal dengan sebutan prasasti Yupa.
118.
Yuvaraja, pengangkatan seorang putra mahkota dari suatu kerajaan Hindu menjadi Raja
Muda sebelum diserahi tugas sebagai raja di kerajaannya.
119.
Zabaq,
Zabay atau Sribusa, sebutan para pedagang Arab untuk Kerajaan Sriwijaya.
120.
Ziarah, kunjungan ke
kuburan dengan maksud mendoakan orang-orang yang telah meninggal seperti
nenek-kakek, ayah-ibu, saudara, atau orang yang dikenal semasa hidupnya.